Upacara Hari Kesaktian Pancasila: Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya

Purbalingga  – Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober 2025, MI Negeri 2 Purbalingga melaksanakan upacara bendera dengan khidmat di halaman madrasah. Upacara ini diikuti oleh seluruh dewan guru, tenaga kependidikan, serta peserta didik.



Berbeda dari pelaksanaan biasanya, upacara kali ini menghadirkan para guru sebagai petugas upacara. Hal ini menjadi wujud teladan dan penghormatan atas nilai-nilai luhur Pancasila, sekaligus memberikan suasana yang lebih khidmat.



Rangkaian upacara berjalan dengan tertib, mulai dari pembacaan teks Pancasila, pembacaan pembukaan UUD 1945, hingga pembacaan Ikrar Kesetiaan terhadap Pancasila yang juga dibacakan oleh guru madrasah. Suasana hening dan khidmat terasa ketika ikrar diucapkan bersama sebagai bentuk komitmen menjaga keutuhan bangsa.


Seluruh peserta upacara, baik guru maupun peserta didik, mengikuti kegiatan dengan penuh kesungguhan. Pelaksanaan ini diharapkan dapat menanamkan rasa cinta tanah air, mempererat persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus memperkokoh keyakinan bahwa Pancasila adalah dasar negara yang tidak dapat digantikan oleh ideologi lain.


Dengan terselenggaranya upacara ini, MI Negeri 2 Purbalingga berkomitmen untuk terus menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada peserta didik agar kelak menjadi generasi yang berakhlak, cerdas, serta berjiwa nasionalis.


News writer: Khunafatul Arrofah

Editor: Achmadi

Photo: Ina Fitriani

SENIRAMA (Senin Upacara Tematik): Menghormati Orang Tua & Guru

 

Purbalingga, 29/09/2025 – Upacara bendera rutin yang dilaksanakan di halaman madrasah pada pagi ini berlangsung khidmat. Seluruh siswa, guru, dan pegawai hadir dalam barisan untuk mengikuti jalannya upacara dengan tertib.

 

 

Bertindak sebagai pembina upacara adalah Asroful Anam yang dalam amanatnya menyampaikan pesan penting tentang menghormati orang tua dan guru.

Dalam amanatnya melalui alat peraga berupa foto keluarga, beliau menekankan bahwa orang tua adalah sosok pertama yang berjasa dalam kehidupan setiap anak. “Menghormati orang tua bukan hanya kewajiban, tetapi juga wujud bhakti kita atas segala pengorbanan mereka. Sikap sederhana seperti mendengarkan nasihat, saat dipanggil langsung menyahut dengan bahasa yang sopan, mengerjakan perintah orang tua, membantu pekerjaan rumah, dan menjaga sopan santun merupakan bentuk nyata penghormatan kita,” ucapnya.

 

 

Selain itu, pembina upacara juga mengingatkan bahwa guru merupakan orang tua kedua di sekolah. Dengan menunjukkan potret Bapak dan ibu guru di hadapan para siswa, Asroful Anam menyampaikan bahwa guru adalah sosok yang berperan besar dalam memberikan ilmu, bimbingan, serta teladan bagi para siswa. “Hormat kepada guru dapat diwujudkan dengan menjaga sopan santun, misalnya menjaga sikap dan perilaku ketika berjalan di hadapan guru” tambahnya.

Beliau menegaskan, kesuksesan seorang siswa tidak hanya ditentukan oleh usaha dan kerja keras, tetapi juga oleh doa restu dari orang tua dan guru.


Upacara pagi ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh petugas, serta diiringi dengan semangat siswa untuk lebih menghargai dan menghormati orang tua serta guru mereka. Dengan pesan tersebut, diharapkan siswa semakin menyadari pentingnya akhlak mulia sebagai pondasi menuju kesuksesan.

 

News writer: Khunafatul Arrofah

Editor: Achmadi

Photo: Ahmad Fauzi

 

Kepala Madrasah dan Guru MI Negeri 2 Purbalingga Ikuti Prosedur Pengisian Sulingjar

 

Purbalingga – Bertempat diruang Laboratorium Komputer MI Negeri 2 Purbalingga melaksanakan kegiatan pengisian Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) pada Rabu, 24 September 2025. Kegiatan ini merupakan bagian penting dari upaya evaluasi dan pemetaan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan satuan pendidikan.

 

 

Kepala MI Negeri 2 Purbalingga,  Achmadi, menjelaskan bahwa Sulingjar bertujuan untuk mengukur berbagai aspek lingkungan pendidikan, mulai dari input, proses belajar-mengajar, hingga faktor-faktor yang berpengaruh pada hasil belajar peserta didik.

“Melalui Sulingjar, kita dapat memperoleh gambaran nyata mengenai kondisi pembelajaran di madrasah. Data ini nantinya akan menjadi bagian dari profil pendidikan dan rapor pendidikan, yang sangat bermanfaat bagi madrasah maupun pemerintah,” ujarnya.

 

 

Pengisian Sulingjar dilakukan secara mandiri oleh kepala madrasah dan guru dengan panduan teknis yang sudah diberikan. Suasana kegiatan berjalan lancar, di mana para guru saling membantu memastikan seluruh data terisi dengan baik dan sesuai ketentuan.

 

 

Kepala Madrasah dan guru melakukan login menggunakan data yang tercetak pada kartu login Sulingjar. Kartu tersebut berisi NPSN dan token khusus yang menjadi akses utama dalam pengisian.

Kartu login sendiri diperoleh dari operator madrasah, Aris Munadzir.  

Operator bertugas mengakses dan mencetak kartu login melalui dashboard Sulingjar. Dengan adanya kartu ini, kepala madrasah dan guru dapat langsung masuk ke sistem untuk mulai mengisi survei.


Adapun waktu pengisian Sulingjar hanya akan aktif sesuai jadwal pelaksanaan Asesmen Nasional di setiap jenjang pendidikan. Untuk tingkat sekolah dasar Sulingjar dimulai tanggal 15 September 2025 dan berakhir tanggal 10 Oktober 2025. Oleh karena itu, guru diminta disiplin memanfaatkan waktu pengisian agar tidak tertinggal dari jadwal yang ditetapkan.

 

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, MI Negeri 2 Purbalingga berharap hasil Sulingjar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kualitas pendidikan di madrasah, sekaligus menjadi dasar untuk meningkatkan mutu pembelajaran di masa mendatang.

 

News writer: Khunafatul Arrofah

Editor: Achmadi

Photo: Wahyu Setiawan

Penyuluh Agama KUA Karangjambu Ingatkan Siswa MI Negeri 2 Purbalingga Lima Dasar Pendidikan

Purbalingga - Hari itu suasana ruang pertemuan MI Negeri 2 Purbalingga terasa berbeda. Siswa kelas V dan VI berkumpul dengan penuh rasa penasaran untuk mengikuti kegiatan penyuluhan yang menghadirkan Ustadz Suyono (Fahrudin), Penyuluh Agama dari KUA Karangjambu. Tema yang diangkat adalah “ Lima Dasar Pendidikan Anak”. (23/09/2025)

 

 

Sejak awal penyuluhan, Ustadz Fahrudin mampu mencairkan suasana dengan gaya penyampaian yang komunikatif. Sesekali beliau melantunkan sholawat, diselingi dengan candaan segar, sehingga para siswa tampak gembira sekaligus antusias mendengarkan.

Dalam penyampaiannya, beliau menjelaskan bahwa dasar dari pendidikan anak berawal dari keteladanan, kasih sayang, dan konsistensi. “Anak itu lebih banyak meniru daripada mendengar nasihat,” ucapnya sambil mencontohkan hal-hal kecil yang sering dilakukan orang tua di rumah.

Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya lima bidang ilmu bagi siswa, mulai dari agama, akhlak, kemandirian, sosial, dan keterampilan. Semua itu perlu ditanamkan sejak dini agar anak tumbuh menjadi pribadi yang baik, disiplin, serta berkarakter mulia.

Tak hanya itu, Ustadz Fahrudin juga membagikan tips mendidik anak dengan efektif. Di antaranya menggunakan bahasa positif, memberi teladan nyata, membiasakan rutinitas baik seperti shalat dan membaca, mendengarkan cerita anak, hingga memberikan hadiah atau hukuman yang mendidik.

 

Melalui kegiatan ini, MI Negeri 2 Purbalingga berharap siswa semakin memahami pentingnya memiliki dasar pendidikan yang bagus agar bisa sukses didunia dan diakhirat. 

News writer: Khunafatul Arrofah

Editor: Achmadi

Photo: Wahyu Setiawan

 

MI NEGERI 2 PURBALINGGA LAKSANAKAN ANBK TAHUN 2025 DENGAN TERTIB DAN LANCAR

Purbalingga, 22 September 2025

MI Negeri 2 Purbalingga melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) gelombang pertama pada tanggal 22 hingga 23 September 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang siswa kelas V sebagai bagian dari program evaluasi mutu pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Pelaksanaan ANBK berlangsung di madrasah mulai pukul 07.30 WIB.

 

 

Kepala MI Negeri 2 Purbalingga, Achmadi, S.Ag., M.Pd. menyampaikan bahwa ANBK bukan sekedar ujian, melainkan instrumen penting untuk memetakan kualitas pembelajaran dan lingkungan sekolah. “Kami mempersiapkan siswa dengan simulasi dan pendampingan teknis agar mereka tidak hanya siap secara akademik, tetapi juga nyaman secara psikologis,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara guru, proktor, teknisi, dan orang tua dalam mendukung kelancaran asesmen.

 

 

Selama pelaksanaan, siswa mengerjakan soal literasi membaca dan survey karakter yang dirancang untuk mengukur kemampuan berpikir kritis dan pemetaan karakteristik secara nasional. Selain itu, survei lingkungan dan numerasi diikuti oleh para siswa sebagai bagian dari asesmen. Perangkat dan jaringan telah diuji sebelumnya, sehingga tidak terjadi kendala teknis yang berarti.

Suasana ruangan tampak tertib dan kondusif. Proktor dan teknisi madrasah sigap mendampingi siswa yang melaksanakan ANBK, memastikan koneksi internet stabil dan perangkat berfungsi optimal.

Dengan terlaksananya ANBK tahun ini, MI Negeri 2 Purbalingga berharap dapat memperoleh data yang akurat untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan layanan pendidikan serta optimis bahwa hasil asesmen ini akan menjadi pijakan strategis dalam merancang program penguatan karakter dan peningkatan kompetensi literasi serta numerasi siswa. 

 

News writer: Khunafatul Arrofah

Editor: Achmadi

Photo: Achmad Fauzi

 

MI Negeri 2 Purbalingga Melaksanakan Pendampingan Adiwiyata Bersama Dinas Lingkungan Hidup

 

Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Kantor Kementerian Agama Kab Purbalingan dengan Dinas Lingkungan Hidup Purbalingga dalam rangka penguatan ekoteologi menuju eco office zona ramah lingkungan dan adiwiyata satuan kerja tanggal 25 Juli 2025, MI Negeri 2 Purbalingga menyelenggaran Pembekalan Sekolah Adiwiyata, Selasa. 16/09/2025


Pendampingan Adiwiyata ini diikuti oleh kepala madrasah, guru, tenaga kependidikan, komite serta perwakilan wali murid. Kegiatan diawali dengan menyayikan lagu Indonesia Raya diikuti dengan sambutan dari ketua komite dan kepala madrasah sebelum akhirnya pemaparan materi oleh Andin Anggoro, Fungsional Penyuluh Lingkungan Hidup Muda Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

 

 

Tim dari Dinas Lingkungan Hidup hadir untuk memberikan arahan, materi, dan bimbingan terkait lima Aspek Adiwiyata, diantaranya:

1.    Kebersihan, sanitasi, dan drainase

2.    Pengelolaan sampah

3.    Penghijauan

4.    Konservasi Energi

5.    Konservasi Air


Dalam sambutannya, Kepala MI Negeri 2 Purbalingga menyampaikan bahwa program Adiwiyata bukan sekadar memenuhi standar penilaian, tetapi lebih pada membentuk karakter siswa agar peduli lingkungan. Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh warga madrasah dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan, mengurangi sampah sekali pakai, serta menanamkan gaya hidup ramah lingkungan dalam keseharian.



Dengan adanya kegiatan ini, MI Negeri 2 Purbalingga semakin mantap dalam langkah menuju sekolah Adiwiyata. Sinergi antara madrasah, dinas, dan seluruh warga sekolah menjadi modal penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat, hijau, dan berkelanjutan.

 

News writer: Khunafatul Arrofah

Editor: Achmadi

Photo: Ahmad Fauzi

 

World Cleanup Day: Belum Terlambat untuk Menjadi Pahlawan Lingkungan


Setiap tahun, jutaan orang di seluruh dunia bersatu dalam sebuah gerakan besar bernama World Cleanup Day (WCD). Gerakan ini bukan sekadar mengumpulkan sampah, melainkan wujud nyata kepedulian terhadap bumi yang kita tinggali. Tahun ini, WCD Indonesia mengajak seluruh tingkatan sekolah untuk ikut serta bersih-bersih lingkungan sekoah untuk menanamkan kepedulian lingkungan pada siswa sejak dini. MI Negeri 2 Purbalingga pun turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut, melibatkan siswa, guru, serta warga madrasah lainnya.

 

 

Kegiatan dimulai dengan penjelasan singkat oleh kepala madrasah. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya tugas petugas kebersihan, tetapi tanggung jawab bersama. Setelah itu, para siswa dengan penuh semangat mengikuti Langkah bapak dan ibu guru membersihkan tumpukan sampah di sekitar kebun sekolah.

 

 

Tidak hanya mengumpulkan sampah, siswa juga diajak memilah antara sampah organik dan anorganik. Sampah organik dikumpulkan untuk diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik dipisahkan untuk didaur ulang. Dengan cara ini, para siswa belajar langsung tentang pentingnya reduce, reuse, recycle.

 

 

Kegiatan World Cleanup Day di madrasah kita bukan hanya meninggalkan lingkungan yang lebih bersih, tetapi juga menanamkan kesadaran bahwa setiap orang dapat menjadi pahlawan lingkungan. Meski langkah yang dilakukan sederhana, dampaknya akan terasa besar jika dilakukan secara berkelanjutan.

 


 


World Cleanup Day mengajarkan kita satu hal penting: belum terlambat untuk peduli. Selama ada niat untuk berubah, setiap hari adalah kesempatan untuk memperbaiki lingkungan. Mari kita jadikan aksi bersih-bersih ini sebagai awal dari kebiasaan menjaga kebersihan dan melestarikan bumi, bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk masa depan generasi berikutnya.

 

News writer: Khunafatul Arrofah

Editor: Achmadi

Photo: Ahmad Fauzi

 






SENIRAMA (Senin Upacara Tematik): "Menjaga Kebersihan Pakaian"

 

 


Madrasah Merawat Tanaman: Belajar Bersama Menjaga Kehidupan Hijau

Purbalingga – Minggu lalu MI Negeri 2 Purbalingga disibukkan dengan berbagai aksi peduli lingkungan di antaranya pengolahan lahan dan penanaman pohon. Namun tentu saja kegiatan kami tidak hanya sampai disitu saja, seperti halnya seorang ibu yang melahirkan seorang anak, tumbuhan pun demikian, mereka membutuhkan perawatan agar bisa tumbuh besar dengan baik. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari pembelajaran karakter, kepedulian, dan tanggung jawab terhadap alam. Pada hari Sabtu lalu (13/09/2025) Kepala Madrasah, guru, karyawan, dan siswa kelas VI turun langsung untuk melaksanakan rangakaian kegiatan merawat tanaman.

 

 

Kegiatan diawali dengan penyiraman tanaman. Siswa dengan penuh semangat bergantian membawa ember untuk menyiram pohon di kebun sekolah. Air yang mengalir menjadi simbol kehidupan, menegaskan bahwa tanaman pun membutuhkan kasih sayang agar tetap tumbuh subur.

 

 

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan penyangga tanaman dari bambu. Guru dan karyawan bersama-sama memotong bambu menjadi beberapa bagian sesuai ukuran yang dibutuhkan. Bambu dipilih karena ramah lingkungan, kuat, dan mudah diperoleh. Penyangga bambu ini nantinya berfungsi menjaga tanaman agar tetap tegak dan tumbuh dengan baik, terutama bagi tanaman muda yang batangnya masih rapuh.

 

 

Tidak kalah keren, siswa kelas VI baik laki-laki maupun perempuan menyisiki bambu hasil potongan tadi. Mereka begitu antusias menekuni kegiatan yang biasanya dilakukan oleh bapak ibu mereka di kebun. Guru memberikan keyakinan kepada siswa bahwa ini adalah bagian dari lifeskill yang berguna dalam kehidupan sehari-hari mereka, apalagi mereka hidup dari orang tua dan lingkungan yang sebagian besar adalah seorang petani.


Tahap terakhir adalah menancapkan penyangga bambu ke tanaman. Kepala madrasah turut serta memberikan contoh bagaimana cara menancapkan penyangga dengan hati-hati, agar tidak merusak akar dan batang tanaman. Siswa kelas VI dengan penuh semangat mengikuti arahan, menancapkan bambu, lalu mengikat batang tanaman pada penyangga.

 

 

Kegiatan sederhana ini memberikan banyak pelajaran berharga. Selain mengajarkan kerja sama, kebersamaan, dan gotong royong, kegiatan merawat tanaman juga menumbuhkan rasa cinta lingkungan pada seluruh warga madrasah. Dengan langkah kecil seperti menyiram, membuat penyangga, dan menjaga tanaman tetap kokoh, madrasah telah berkontribusi dalam merawat kehidupan hijau yang bermanfaat bagi generasi mendatang.

 

News writer & photo: Khunafatul Arrofah

Editor: Achmadi

 

Bersatu dalam Lantunan Al-Qur’an: Warga MI Negeri 2 Purbalingga Rayakan Hari Santri 2025 dengan Penuh Makna

Purbalingga — Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional tahun 2025, seluruh warga MI Negeri 2 Purbalingga melaksanakan berbagai kegiat...