Purbalingga -
Sebagai upaya untuk memperkuat rasa cinta tanah air dan semangat kebangsaan,
serta menumbuhkan kedisiplinan guru dan murid MI Negeri 2
Purbalingga, madrasah secara rutin melaksanakan upacara bendera
merah putih setiap hari Senin.
Upacara hari ini (01/09/2025)
berjalan dengan khidmat dan lancar, petugas upacara yaitu kelas VI telah
melaksanakan tugasnya dengan baik.
Seperti upacara bendera
sebelumnya, pembina upacara memberikan amanat dengan mengangkat tema tertentu.
Kali ini sebagai pembina upacara Antika Sari guru mata pelajaran, mengambil tema
"Hindari Sifat Sombong".
Dengan menggunakan alat peraga
berupa kertas bergambar "Kura-kura dan Kelinci", Antika Sari
memberikan ilustrasi cerita anak-anak tentang perlombaan lari yang diikuti oleh
kura-kura dan kelinci, dalam pendahuluan ceritanya beliau mengajukan pertanyaan
kepada para peserta upacara,
|
|
"Kalau di antara kelinci
dan kura-kura mengikuti lomba lari, siapakah di antara mereka yang akan
memenangkan lomba?" tanya Antika Sari. Anak-anakpun riuh rendah menjawab kelinci.
Lebih lanjut Antika Sari
menambahkan melalui ceritanya, mungkin di antara kita akan berpikir bahwa
kelinci lah yang akan memenangkan lomba, selain kelinci termasuk hewan pelompat
yang kencang, di sisi lain lawannya sang kura-kura termasuk hewan yang bergerak
lambat, pastilah jika berdasarkan perbandingan itu benar jawaban dari peserta
upacara pemenangnya pasti kelinci.
Namun dalam ilustrasi
ceritanya, ternyata saat pelaksanaan perlombaan, kelinci sudah merasa sombong
berpikir bahwa dia akan dengan mudah memenangkan perlombaan lari tersebut.
Alhasil kura-kura bermalas-malasan dan beberapa kali beristirahat di bawah pohon.
Di tengah peristirahatannya itu, tidak terasa kelinci tertidur karena segarnya
hembusan angin di bawah pohon.
Di tempat lain, kura-kura
dengan langkah pelan tapi pasti tetap berusaha menyelesaikan perlombaan ini dan
berjuang mencapai garis finish.
Singkat cerita, begitu kelinci terbangun dari tidurnya, dia terperanjat menyadari bahwa ternyata dia tertidur selama waktu perlombaan sementara kura-kura sudah sampai garis finish, menandakan bahwa kura-kura lah pemenang perlombaan lari.
Melalui cerita ini, pembina
upacara mengamanatkan pada seluruh peserta upacara bahwa kemampuan yang kita
miliki harus disyukuri dan digunakan untuk kebaikan bukan bahan kesombongan kepada orang lain.
Selesai upacara, pemimpin upacara
mengistirahatkan barisan. Di bawah komando kepala madrasah, peserta upacara
menyimak pembacaan dan penerimaan pengharagaan Lomba Grak Jalan Tingkat Kecamatan
Karangjambu dan pencak silat Purwokerto Championship 3.
News Writer: Khunafatul
Arrofah
Editro: Achmadi
Photo: Ahmad Fauzi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar