"Lubang Kecil Manfaat Besar: Gerakan Biopori MI Negeri 2 Purbalingga"

Purbalingga - MI Negeri 2 Purbalingga terus berupaya menumbuhkan kepedulian siswa terhadap lingkungan hidup melalui berbagai program nyata. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah pembuatan lubang resapan biopori di area madrasah. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS), sekaligus pembelajaran praktis bagi siswa tentang pentingnya menjaga kelestarian bumi.

 

Apa itu Biopori?

Biopori merupakan lubang silindris ke dalam tanah dengan diameter kecil yang berfungsi untuk meningkatkan daya serap air dan mengolah sampah organik. Dengan adanya lubang biopori, air hujan dapat meresap lebih cepat ke dalam tanah, mengurangi genangan, serta menjadikan tanah lebih subur karena adanya proses penguraian sampah organik.

 

 

 

Pelaksanaan Gerakan Biopori di MI Negeri 2 Purbalingga

Kegiatan pembuatan biopori ini melibatkan siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Dengan penuh semangat, para siswa belajar cara membuat lubang biopori menggunakan alat sederhana, kemudian memasukkan sampah organik seperti daun kering dan sisa makanan. Selain itu, guru juga memberikan penjelasan tentang fungsi biopori dan manfaatnya bagi lingkungan.

 

 

 

Alat dan Bahan yang Harus Disiapkan


  • Bor biopori atau bor tanah
  • Pipa PVC dengan penutup yang sudah dilubangi di bagian pinggirannya
  • Sampah organik
  • Air
  • Kawat (jika tidak memakai penutup yang dilubangi)

 

Cara Membuat Biopori


  1. Tentukan lokasi tanah yang akan dijadikan lubang biopori;
  2. Siram tanah agar menjadi lunak dan mudah dilubangi;
  3. Lubangi tanah dengan bor biopori atau bor tanah dan buat secara tegak lurus;
  4. Buat lubang sedalam 1 meter dengan diameter 10-30 cm;
  5. Lapisi lubang dengan pipa PVC seukuran diameter lubang yang sudah disiapkan;
  6. Isi lubang dengan sampah organik seperti daun, rumput, kulit buah, dan lain-lain; dan
  7. Tutup lubang dengan kawat besi atau tutup pipa PVC yang sudah dilubangi.

 

Cara Merawat Lubang Biopori

  1. Isilah lubang biopori dengan sampah biopori secara bertahap setiap 5 hari sekali (pastikan agar selalu terisi penuh);
  2. Biarkan sampah yang sudah terisi penuh di dalam lubang selama 3 bulan hingga berubah menjadi kompos; dan
  3. Setelah itu, angkat kompos yang sudah jadi dan isi kembali lubang tersebut dengan sampah organik yang baru.

 

Sebagai catatan, kompos tersebut bisa  digunakan sebagai pupuk untuk tanaman.

 

 

 

Manfaat Biopori bagi Madrasah dan Lingkungan

 

Kepala madrasah menyampaikan bahwa gerakan biopori ini tidak hanya sekadar praktik menjaga lingkungan, tetapi juga bagian dari pendidikan karakter. Melalui kegiatan ini, siswa diajak untuk belajar nilai tanggung jawab, kerja sama, serta kepedulian terhadap sesama makhluk hidup.

 

Dengan adanya lubang biopori, madrasah dapat merasakan berbagai manfaat, antara lain:

  • Mengurangi risiko banjir kecil akibat genangan air.
  • Membantu pengelolaan sampah organik menjadi kompos alami.
  • Menjadikan tanah di sekitar sekolah lebih subur.
  • Membiasakan siswa berperilaku ramah lingkungan.

 

Penutup

Kegiatan sederhana ini menjadi bukti bahwa lubang kecil dapat memberi manfaat besar. Melalui gerakan biopori, MI Negeri 2 Purbalingga tidak hanya menciptakan lingkungan madrasah yang hijau dan sehat, tetapi juga membekali siswa dengan kesadaran pentingnya menjaga alam sejak dini.

 

 

News writer: Khunafatul Arrofah

Editor: Achmadi

Photo: Ahmad Fauzi

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bersatu dalam Lantunan Al-Qur’an: Warga MI Negeri 2 Purbalingga Rayakan Hari Santri 2025 dengan Penuh Makna

Purbalingga — Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional tahun 2025, seluruh warga MI Negeri 2 Purbalingga melaksanakan berbagai kegiat...