Purbalingga - Bertempat di halaman MI Negeri 2 Purbalingga dilaksanakan Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 pada hari Senin, tanggal 2 Juni 2025, dimulai pukul 07.00 WIB.
Sebelumnya Pemerintah secara resmi mengubah jadwal pelaksanaan Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025, melalui Surat Edaran dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia Nomor : 137/PK.00.00/05/2025/Ka.BPIP. Jika sebelumnya dijadwalkan hari Minggu, 1 Juni 2025, kemudian upacara serentak dilaksanakan hari Senin, 2 Juni 2025.
Upacara di MI Negeri 2 Purbalingga tersebut dipimpin oleh Kepala Madrasah, H. Achmadi dan diikuti seluruh guru dan pegawai dengan mengenakan pakaian Korpri lengkap serta semua siswa dengan menggunakan serragam lengkap. Pada upacara tersebut sebagai petugas upacara adalah semua guru
Tema Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini adalah "Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya". Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila ditetapkan tanggal 1 Juni 1945 merupakan Hari Lahir Pancasila, sehingga setiap tanggal 1 Juni segenap komponen bangsa dan masyarakat Indonesia berkomitmen untuk memperingati Hari Lahir Pancasila.
Kepala Madrasah sebagai Pembina Upacara menyampaikan pidato Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi bahwa Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Upaya revitalisasi nilai-nilai Pancasila itu dilakukan pada segala dimensi kehidupan, mulai dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital.
Dalam dunia pendidikan, Pancasila ditanamkan sejak dini, bukan sekadar dalam pelajaran formal, tetapi dalam praktik keseharian.
Di lingkungan pemerintahan dan birokrasi, nilai-nilai Pancasila harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan dan berpihak pada rakyat.
Dalam bidang ekonomi, pembangunan seharusnya tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi menjadi berkah bagi seluruh rakyat Indonesia..
"Selanjutnya dalam ruang digital, harus dibangun kesadaran kolektif bahwa dunia maya bukan ruang bebas nilai. "Mari kita perangi hoaks, ujaran kebencian dan provokasi, dengan literasi digital dan semangat gotong-royong," ajaknya.
"Jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa dan bernegara," pungkasnya.
News Writer : Achmadi
F:oto : Wahyu Setiawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar